BlogBugar, Dalam suatu tulisan tentang kesehatan organ intim pria pernah diungkapkan bahwa ukuran penis pria bukan satu-satunya faktor penentu kepuasan wanita untuk mendapatkan orgasmenya tetapi tingkat kekerasan penis pria juga memegang peranan penting.
Bahkan sebagian wanita yang dijadikan sebagai narasumber tulisan tersebut mengungkapkan bahwa jika ukuran penis pria itu besar dan panjang tetapi tingkat kekerasannya kurang maka hal itu akan mempengaruhi mood mereka sehingga tingkat kepuasan orgasme yang mereka rasakanpun jauh berkurang. Biar "kecil" yang penting ereksinya keras dan garang kata mereka.
Oleh karena itu, bagi pria yang merasa memiliki
ukuran Penis yang biasa saja, tidak usah kecil hati dan tidak usah mencari obat-obatan atau jamu-jamuan untuk menambah ukuran panjang dan besar Penis. Alih-alih besar dan panjang yang didapat malahan masuk rumah sakit karena mengalami gangguan pada kesehatannya. Lebih baik fokuskan perhatian pada tingkat ereksi kekerasan penis.
Ereksi pada penis terjadi ketika sinyal rangsang dari otak masuk ke arteri dekat penis yang merangsang pelepasan molekul gas yang disebut nitric oxide. Nitrat oksida melebarkan atau memperlebar arteri, sehingga meningkatkan aliran darah ke penis Anda yang menghasilkan ereksi, demikian yang dilansir Livestrong.
Para ilmuwan di University of Western Australia dan Pusat Penelitian Kardiovaskular di Australia menemukan bahwa mengkonsumsi 3 sampai 4 g asam lemak omega-3 setiap hari efektif untuk melancarkan aliran darah pada penis pria.
Dalam penelitian lain di Jepang, pria dengan kadar lipid abnormal yang mengkonsumsi 3 g EPA dan DHA, dua asam lemak
omega-3 dalam minyak ikan, setiap hari selama tujuh minggu mengalami perbaikan dalam elastisitas arteri yang membantu mereka mendapatkan ereksi.
Minyak ikan Sudah lama diketahui banyak mengandung lemak tak jenuh alias Omega 3 yang dibutuhkan oleh tubuh.
Minyak ikan juga dapat membantu ereksi dengan menurunkan peradangan, yang dapat merusak arteri yang memasok darah ke penis. Namun penggunaan minyak ikan juga harus bijaksana. Konsumsi minyak ikan pada seseorang didasarkan pada berat badannya dan biasanya dicantumkan dalam kemasannya.
Menurut penelitian, konsumsi minyak ikan berlebih dapat menganggu sel-sel darah seperti proses penggumpalan darah menjadi lamban. Akibatnya, bila luka, akan memakan waktu yang lama untuk sembuh.
Selain itu,
konsumsi minyak ikan berlebih dalam tubuh dapat menyebabkan seseorang kekurangan vitamin E dan menyebabkan sel-sel dalam tubuh mudah teroksidasi oleh radikal bebas yang tentu saja membahayakan kesehatan. Karena itu, penting untuk mengikuti petunjuk pemakaiannya. Bila perlu, dapat dikonsultasikan ke dokter.