BlogBugar, Studi terbaru mengungkapkan bahwa ukuran pinggang bisa prediksi risiko kematian dini bagi penderita penyakit jantung.
Para peneliti menemukan bahwa pasien penyakit jantung dengan berat badan normal yang
memiliki lemak perut punya peluang lebih besar terhadap risiko kematian dini daripada orang obesitas yang memiliki lemak berlebih di paha dan pantat.
Temuan ini menunjukkan bahwa dokter jantung harus mempertimbangkan distribusi berat bukan hanya
indeks massa tubuh (BMI) - pengukuran berdasarkan tinggi dan berat badan - ketika menilai risiko kematian pada pasien.
"Di antara orang-orang dengan
penyakit koroner, mereka dengan kematian tertinggi sebenarnya mereka dengan berat badan normal yang memiliki distribusi lemak sentral," kata Dr Francisco Lopez-Jimenez, seorang profesor kedokteran di Mayo Clinic di Rochester, Minnesota, Amerika, seperti dilansir Health (1/2).
Lemak yang menumpuk di sekitar perut - yang disebut lemak visceral - merupakan faktor risiko yang diketahui untuk penyakit jantung. Menurut Dr Francisco, perubahan lemak visceral dapat meningkatkan tekanan darah dan juga menempatkan orang pada risiko diabetes
Studi yang dirilis secara online tanggal 28 Januari ini di publikasikan dalam Journal of American College of Cardiology. Para peneliti mengumpulkan data dari lima studi yang melibatkan lebih dari 15.000 pasien. Rata-rata usia peserta adalah 66 tahun.
Proses ini, disebut meta-analisis, bergantung pada temuan dari beberapa penelitian untuk mendeteksi pola yang konsisten. Namun, hasil dari metode ini hanya digunakan untuk kekuatan data asli.
Dalam kasus ini, selama sekitar lima tahun masa tindak lanjut, hampir 4.700 orang meninggal. Mereka yang berat badannya normal dengan lemak perut 27 persen lebih mungkin meninggal dibandingkan pasien obesitas yang diukur dengan BMI, tetapi memiliki sedikit lemak perut.[des]
sumber: merdeka.com