BlogBugar, Burger dan hotdog bisa dikatakan serupa tapi tak sama. Keduanya menggunakan roti, daging, saus, dan sayuran. Meski enak, makanan asal Amerika ini tinggi kalori. Mana ya yang relatif lebih sehat dan bernutrisi?
EatingWell membandingkan kandungan nutrisi, lemak, garam, dan kalori di dalam kedua fast food ini untuk mengetahui jawabannya. Selain itu, ada pula tips untuk membuat burger dan hot dog yang akan Anda santap menjadi lebih sehat.
Kalori dalam burger tergantung dari banyak faktor, seperti seberapa besar burger tersebut, jenis daging sapi yang digunakan, serta apa saja topping burgernya. Umumnya, daging burger memiliki berat 150-227 gram dan terbuat dari 85% daging giling tanpa lemak.
Jika ditambah roti, burger mengandung 620 kalori dan 9 gram lemak jenuh atau hampir setengah dari batas asupan harian kita. Itu belum ditambah dengan topping. Selembar keju bisa menambahkan 110 kalori dan 6 gram lemak jenuh. Bagaimanapun juga, burger mengandung zat besi dan zinc.
Sebaiknya, kurangi daging burger menjadi 85 gram (setelah dimasak). Dengan begitu, Anda akan memperoleh sebanyak 11% zat besi dan 32% zinc dari rekomendasi harian. Daging yang digunakan sebaiknya 90% tanpa lemak atau lebih. Cara ini dapat memangkas hingga 200 kalori dan 5 gram lemak jenuh.
Kalau Anda bersantap di luar atau tidak membuat burger sendiri, potong separuh burger dan tambahkan topping sayuran banyak-banyak. Selada, tomat, atau sayur-sayuran panggang dapat membuat burger lezat tanpa menambahkan kalori. Rotinya bisa diganti dengan English muffin atau roti gandum utuh yang bisa menekan kalori hingga 121 kkal. Jadi, total kalori burger sehat ini 300 kkal.
Hot dog biasanya berukuran lebih kecil daripada burger, baik roti maupun dagingnya. Tak heran jika kalorinya lebih rendah, yakni 270 kkal. Namun, hotdog yang menggunakan sosis pabrikan banyak mengandung sodium atau garam, yakni sekitar 500 mg. Sosis juga biasanya mengandung sodium nitrite atau nitrate, pengawet yang dapat meningkatkan risiko kanker. Apalagi, porsi hot dog yang relatif kecil terkadang membuat kita tak puas menyantap hanya satu porsi.
Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk membuat hot dog lebih sehat. Pilih sosis yang mengandung sodium kurang dari 370 mg. Ganti rotinya dengan yang 100% gandum utuh agar mengandung lebih banyak serat, selenium (untuk kekebalan tubuh), dan magnesium (menguatkan tulang). Jika bisa, pilih sosis yang terbuat dari daging unggas atau mengandung kurang dari 3 gram lemak jenuh.
Hot dog mengandung lemak jenuh sebanyak 6 gram. Dibanding sosis,
daging burger 85 gram 'hanya' mengandung 375 mg sodium. Dari penjelasan tersebut, terlihat bahwa burger dengan porsi yang tepat bisa jadi pilihan lebih sehat dibanding hot dog.
Burger versi sehat mengandung protein dan zat besi 4 kali lebih banyak, zinc 5 kali lebih tinggi, dan sodium seperempat kali lebih rendah daripada hot dog. Kalorinya pun tak berbeda jauh, yakni 300 kkal banding 270 kkal. Namun, kalau menyantap burger dengan porsi yang lebih besar, tentu saja akan lebih banyak kalori yang masuk.(odi/fit)
Sumber: food.detik.com